NAMA : JIMMY HARIS SITOMPUL
PANGKAT : SERDA
NOSIS : 20190426-E
NO ABSEN : 06
PERCOBAAN
13
MEMBUAT
RANGKAIAN COUNT UP
BCD TO SEVEN SEGMENT
BCD TO SEVEN SEGMENT
1. TUJUAN
: AGAR BAMASIS MAMPU MEMBUAT RANGKAIAN COUNT UP BCD
TO SEVEN SEGMENT
2. ALAT DAN BAHAN :
a)
IC 4026
b)
IC 555
c)
VR
d)
SEVEN SEGMENT
e)
LIVE WIRE
3. DASAR TEORI
a. JELASKAN TENTANG IC 4026
4026 IC adalah 16-pin CMOS tujuh-segmen kontra dari seri 4000. Ini
jumlah jam pulsa dan mengembalikan output dalam bentuk yang dapat ditampilkan
pada layar tujuh-segmen . Hal ini untuk menghindari menggunakan kode-biner
desimal ke tujuh-segmen decoder, tetapi hanya dapat digunakan untuk menampilkan
(desimal) 0-9 digit.
PIN
|
Tujuan
|
1
|
Cl oc k di
|
2
|
C mengunci i nhibit
- ketika rendah, jam pulsa kenaikan tujuh segmen-
|
3
|
D e nable
isplay - output chip untuk segmen tujuh saat ini adalah tinggi (yaitu ketika
itu rendah, segmen tujuh adalah off) - berguna untuk menghemat baterai,
misalnya
|
4
|
D e nable o isplay
ut - untuk 4026s chaining
|
5
|
Arry o C keluaran
ut - Apakah tinggi ketika mengubah 9-0. Ini memberikan output di 1 / 10
dari frekuensi clock, untuk mendorong masukan clock 4026 lain untuk
menyediakan multi-digit menghitung.
|
6
|
Output untuk
masukan F segmen tujuh yang
|
7
|
Output untuk
masukan G segmen tujuh yang
|
8
|
Sambungan ke 0 V rel
|
9
|
Output untuk
input D segmen tujuh yang
|
10
|
Output untuk segmen
tujuh di masukan A
|
11
|
Output untuk
masukan E segmen tujuh yang
|
12
|
Output untuk
input B segmen tujuh yang
|
13
|
Output untuk
masukan C-tujuh segmen yang
|
14
|
U ngated C - s egment
- output untuk input C tujuh segmen-itu yang tidak
terpengaruh oleh input DE. Output ini tinggi kecuali
dihitung-2, ketika ia pergi rendah.
|
15
|
R e s e t -
reset semua keluaran ke rendah ketika diambil tinggi
|
16
|
Sambungan ke +9 V
rel
|
Output yang diberikan oleh IC CD4026 saat diberikan pulsa clock:
b. JELASKAN TENTANG IC
555 SEBAGAI MULTIVIBRATOR
Astable multivibrator yang
dibangun menggunakan IC pembangkit gelombang 555 cukup sederhana, karena hanya
menambahkan fungsi rangkaian tangki selain IC 555 itu sendiri. IC pembangkit
gelombang 555 merupkan chip yang didesain khusus untuk keperluan
pembangkit pulsa pada multivibrator dan timer. Tank circuit yang digunakan
untuk membuat multivibrator astabil dengan IC 555 cukup menggunakan reistor (R)
dan kapasitor (C). Rangkaian dasar multivibrator astabil yang dibangun
menggunakan IC 555 dapat dilihat pada gambar rangkaian berikut. Rangkaian
Astable Multivibrator IC 555.
Pada rangkaian tank cirucit
multivibrator astabil dengan IC 555 diperlukan dua resistor, sebuah kapasitor.
Kemudian untuk merangkai tank circuit tersebut resistor RA dihubungkan antara
+VCC dan terminal discharger (pin 7).
Resistor RB dihubungkan antara pin
7 dengan terminal treshod (pin 6). Kapasitor dihubungkan antara pin treshold
dan ground. Triger (pin 2) dan input treshold (pin 6) dihubungkan menjadi satu.
Pada saat sumber tegangan pertama
kali diberikan, kapasitor akan terisi melalui RA dan RB . Ketika tegangan pada
pin 6 ada naik di atas dua pertigaVCC, maka terjadi perubahan kondisi pada
komparator 1. Ini akan me-reset flip-flop dan outputnya akan berubah ke
positif. Keluaran (pin 3) berubah low dan basis Q1 mendapat bias maju. Q1
mengosongkan muatan C lewat RB ke ground.
Bentuk Output Astabil Multivibrator
IC 555 Ketika tegangan pada kapasitor C turun sampai di bawah sepertigaVCC, ini
akan memberikan energi ke komparator 2. Antara triger (pin 2) dan pin 6 masih
terhubung bersama. Komparator 2 menyebabkan tegangan positif pada input set
dari flip-flop dan memberikan output negatif. Output (pin 3) akan berubah ke
harga +VCC dan terjadi proses pengosongan melalui (pin7).
Kemudian C mulai terisi lagi ke
harga VCC melalui RA dan RB. Kapasitor C akan terisi dengan harga berkisar
antara sepertiga dan dua pertiga VCC. Frekuensi output astable multivibrator
dinyatakan sebagai f = 1/T . Ini menunjukkan sebagai total waktu yang
diperlukan untuk pengisian dan pengosongan kapasitor C. Waktu pengisian
ditunjukkan oleh jarak t1 dan t3. Waktu pengosongan diberikan oleh t2 dan t4.
c.
JELASKAN TENTANG SEVEN SEGMENT
Pengertian
Seven Segment Display – Seven
Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang
dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada
umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital,
Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven
ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven
Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada
tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an
setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting Diode).
Seven
Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan OFF untuk
menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan)
dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0 –
9, Seven Segment Display juga
dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen
pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke
kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada beberapa jenis Seven
Segment Display, terdapat juga penambahan “titik” yang menunjukan angka koma
decimal. Terdapat beberapa jenis Seven
Segment Display, diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent
lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED).
LED 7 Segmen (Seven Segment LED)
Salah satu
jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi
Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai
penerangnya. LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis
dan 1 segmen titik yang menandakan “koma” Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan
segmen atau elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan
mudah, ketika segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display
akan menampilkan angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang
diberikan.
Terdapat 2
Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah “LED 7 Segmen common Cathode” dan “LED 7
Segmen common Anode”.
LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Pada LED 7
Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen LED adalah
terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk
masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini
merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control
Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.
LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)
Pada LED 7
Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah
terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk
masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan
diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan
diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.
Prinsip
Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen
Blok Dekoder
pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang diberikan menjadi 8 jalur yaitu
“a” sampai “g” dan poin decimal (koma) untuk meng-ON-kan segmen sehingga
menghasilkan angka atau digit yang diinginkan. Contohnya, jika output dekoder
adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka “7”.
Jika Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC
(Analog to Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi Digital
sebelum masuk ke Input Dekoder. Jika Sinyal Input sudah merupakan Sinyal
Digital, maka Dekoder akan menanganinya sendiri tanpa harus menggunakan ADC.
Fungsi
daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang cukup kepada
Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada Tipe Dekoder tertentu, Dekoder sendiri
dapat mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk menyalakan Segmen
LED maka Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya Driver untuk menyalakan
7 Segmen ini adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada
masing-masing elemen LED.
4. LANGKAH
PERCOBAAN :
b.
BUAT RANGKAIAN PADA PERCOBAAN 13 B
c. BUAT TABEL JIKA VR DIPUTAR
NO
|
TEGANGAN VR
|
KESIMPULAN
|
KET
|
1
|
0%
|
Pada potensiometer tegangan 0%
akan menyala lambat dan menyala perlahan secara stabil.
|
|
2
|
10%
|
Pada potensiometer tegangan 10%
akan menyala lambat dan menyala perlahan secara stabil.
|
|
3
|
20%
|
Pada potensiometer tegangan 20%
akan menyala lambat dan menyala perlahan secara stabil .
|
|
4
|
30%
|
Pada potensiometer tegangan 30%
akan menyala cepat sedikit.
|
|
5
|
40%
|
Pada potensiometer tegangan 40%
akan menyala cepat sedikit.
|
|
6
|
50%
|
Pada potensiometer tegangan 50%
akan menyala makin cepat.
|
|
7
|
60%
|
Pada potensiometer tegangan 60%
akan menyala makin cepat.
|
|
8
|
70%
|
Pada potensiometer tegangan 70%
akan menyala tambah cepat.
|
|
9
|
80%
|
Pada potensiometer tegangan 80%
akan menyala makin tambah.
|
|
10
|
90%
|
Pada potensiometer tegangan 90%
akan menyala makin tambah cepat.
|
|
11
|
100%
|
Pada potensiometer tegangan 100%
akan menyala semakin cepat.
|
5. ANALISA
a. ANALISA JIKA SWITCH DIUBAH ON-OFF APA YANG TERJADI DENGAN SEVEN SEGMENT
- Rangkaian di atas adalah Rangkaian Counter.
Rangkaian Counter itu adalah sebuah rangkaian penghitung angka, yang terbagi
menjadi 2 yaitu Count up (penghitung naik/maju) yaitu dari angka kecil
ke angka besar. Count down (penghitung turun/mundur) yaitu dari angka
besar ke angka kecil.
- Analisa yang dapat saya simpulkan jika switch
diubah ON-OFF apa yang terjadi dengan dengan seven segment adalah angka di
dalam seven segment bisa berubah ubah ketika switch di ubah menjadi ON-OFF.
-
Jika switch diubah menjadi OFF, dengan otomatis
pada seven segmen akan berhenti dan berubah lagi menjadi 0. Sedangkan jika
switch diubah menjadi ON, maka dengan otomatis angka di dalam seven segmen
berubah secara berurutan dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 begitupun berikutnya
akan bergantian secara berurutan.
-
Pada rangkaian 13 A pertama, bila switch 1 di on –
off kan otomatis pada rangkaian seven segment display 2 (DS 2) akan menambah
angka terlebih dahulu dengan sisten COUNT UP atau yang disebut penghitung angka
naik/maju yaitu dari angka terkecil ke terbesar secara berurutan. Setelah DS2
telah mencapai angka terbesar, di rangkaian DS1 atau seven segmen display 1
otomatis menambah angka dari angka terkecil ke yang terbesar.
-
Pada switch 2 bila di on – off kan otomatis pada
rangkaian seven segment display 2 (DS2) akan kembal lagi ke angka 0. Akan tetapi
di rangkaian seven segment display 1 angkanya akan tetap.
-
Pada rangkaian 13 B jika dipasang variable resistor
sebesar 8k ohm angka di DS1 akan menyala rangkaiannya dengan cepat dari kecil
ke besar setelah sampai angka 9 di rangkaian DS2 akan menyala secara perlahan
dan berurutan dari angka terkecil ke terbesar. Bila diberi tegangan 7k ohm
sampai 1k ohm rangkaiannya akan menyala semakin cepat.
-
Bila dipasang potensiometer tegangan sebesar 0%
angka akan menyala secara perlahan dan jika di pasang tegangan makin besar
sampai paling tinggi 100% rangkaian akan menyala lebih cepat. Menyala secara
berurutan dari kecil ke besar, yang berarti bias disebut rangkaian count up
yaitu rangkaian penghitung angka naik (dai angka terkecil hingga terbesar).
b. ANALISA DARI TABEL KONVERSI BCD KE SEVEN SEGMENT JIKA VR DIPUTAR
0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 0%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang sangat lambat dan stabil.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 10%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang masih lambat.
* Pada percobaan potensio pada presentase 20%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang masih lambat.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 30%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin cepat sedikit.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 40%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin cepat sedikit.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 50%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin cepat sedikit.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 60%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin agak cepat.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 70%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin menambah cepat.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 80%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang standard tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin menambah cepat.
* Pada percobaan potensio pada presentase 90%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang standard tapi seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin cepat.
* Pada percobaan potensio pada presentase 100%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang standard tapi seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu semakin cepat.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 0%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang sangat lambat dan stabil.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 10%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang masih lambat.
* Pada percobaan potensio pada presentase 20%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang masih lambat.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 30%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin cepat sedikit.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 40%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin cepat sedikit.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 50%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin cepat sedikit.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 60%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin agak cepat.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 70%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang cepat tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin menambah cepat.
* Pada percobaan potensiometer pada presentase 80%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang standard tapi seiring ditambahnya prosentase potensiometer maka percepatan pembentukan nyala lampu makin menambah cepat.
* Pada percobaan potensio pada presentase 90%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang standard tapi seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu makin cepat.
* Pada percobaan potensio pada presentase 100%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti bentuk nyala lampu berupa angka yang standard tapi seiring ditambahnya prosentase potensio maka percepatan pembentukan nyala lampu semakin cepat.
6. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya simpulkan Rangkaian di atas adalah Rangkaian Counter. Rangkaian Counter itu adalah sebuah rangkaian penghitung angka, yang terbagi menjadi 2 yaitu Count up (penghitung naik/maju) yaitu dari angka kecil ke angka besar. Count down (penghitung turun/mundur) yaitu dari angka besar ke angka kecil. Jadi rangkaian diatas menggunakan rangkaian Count Up.
Jika switch diubah ON-OFF apa yang terjadi dengan dengan seven segment adalah angka di dalam seven segment bias berubah ubah ketika switch di ubah menjadi ON-OFF.
Jika switch diubah ON-OFF apa yang terjadi dengan dengan seven segment adalah angka di dalam seven segment bias berubah ubah ketika switch di ubah menjadi ON-OFF.
Jika switch diubah menjadi OFF, dengan otomatis pada seven segmen akan berhenti dan berubah lagi menjadi 0. Sedangkan jika switch diubah menjadi ON, maka dengan otomatis angka di dalam seven segmen berubah secara berurutan dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 begitupun berikutnya akan bergantian secara berurutan.